Selasa, 30 Desember 2014

penelitian



POTRET PENELITIAN DOSEN:
HARAPAN & KENYATAAN

Dalam perguruan tinggi, dosen mempunyai peran penting berkaitan dengan mutu pendidikan yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut.  Peran tersebut dilaksanaakan dalam tiga fungsi dosen yang dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat.
Di antara ketiga fungsi dosen tersebut, penelitian mempunyai peran cukup vital, karena melalui penelitian, dosen dapat mengembangkan pengetahuan baru dan mengaplikasikannya dalam berbagai fenomena yang terjadi.  Hasil penelitian ini akan memperkaya khasanah keilmuan dosen dan meningkatkan kualitas pengajaran dosen di kelas.
Bagi perguruan tinggi, penelitian dosen selain menambah referensi pengetahuan, juga akan meningkatkan citra perguruan tinggi, menjadikan perguruan tinggi tersebut dikenal sebagai sumber  pengembangan ilmu pengetahuan.  Perguruan tingi diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan problema-problema pembangunan dalam memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.  Sehingga sebuah perguruan tinggi tanpa adanya aktifitas penelitian, maka patut dipertanyakan keberadaanya. Oleh karena itu, kegiatan penelitian harus terus dipacu, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Ukuran Keberhasilan Penelitian
Ukuran keberhasilan penelitian berpijak pada dua pengakuan, yakni dari masyarakat luas, dan dari kalangan akademisi itu sendiri, yakni sesama peneliti diakui sebagai temuan yang valid, baru dan tajam. Untuk dapat mengetahui bahwa suatu penelitian dikatakan berhasil atau tidak, maka diperlukan standar atau ada ukuran-ukuran yang ditetapkan, yakni dengan melihat beberapa indikator sebagai berikut antara lain; Pertama, apabila hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam memecahkan persoalan yang sedang mereka hadapi. Karena hasil penelitian itu esensinya memang diarahkan untuk memecahkan problem yang sedang dialami masyarakat, sehingga ukuran keberhasilannya adalah sejauh mana penelitian tersebut diapresiasi oleh masyarakat, yaitu digunakan atau tidak.
Kondisi ideal di atas kalau dicross-checkan dengan keadaan riil yang ada, maka ada beberapa kendala yang secara umum menjadi persoalan penelitian antara lain, pertama, hasil penelitian kurang banyak dimanfaatkan masyarakat dan berulang-ulang, sehingga tidak ada kemajuan yang berarti. Kedua penelitian yang ada masih banyak didominasi corak penelitian yang bersifat literatur dan normatif, kurang bersifat empirik-realistis. Ketiga, masih minimnya pemahaman dosen tentang pentingnya penelitian yang nantinya akan digunakan untuk pengurusan kenaikan jabatan fungsuinal dosen. Keempat kemampuan dosen untuk melakukan penelitian juga masih rendah. Padahal dosen ketika mengajar seharusnya berdasarkan hasil telaah atau penelitian yang mereka lakukan. Kelima, rendahnya budaya untuk meneliti, sehingga kualitas skripsi juga memprihatinkan. Keenam, kurangnya kerjasama di bidang penelitian dengan lembaga lain. Dan yang terakhir adalah belum terintegrasinya kegiatan LPPM dengan penelitian, jadi masing-masing masih terpisah. Pengabdian masyarakat harusnya merupakan pengembangan dari hasil penelitian, tidak sekedar KKN yang membangun fisik di desa.
Kualitas Penelitian
Untuk dapat dikatakan dapat memenuhi kriteria sebagai peneliti yang mempunyai kompetensi yang memadai, ada beberapa skill yang harus dipenuhi antara lain: Pertama, kemampuan mengaitkan topik dengan kebutuhan aktual di masyarakat. Ini sangat penting, karena suatu penelitian biasanya didanai karena faktor ini, yakni "kejelian" untuk merespon dan mengemas isu-isu aktual ke dalam proposal penelitian. Kedua, penguasaan persoalan penelitian yang akan diteliti. Artinya kemampuan peneliti dalam mengukur kemampuannya melakukan analisis terhadap penelitiannya. Ketiga, penguasaan metodologi yang tepat. Metodologi ibarat alat, peneliti yang tidak mempunyai perspektif yang memadai akan metodologi penelitian, maka akan "kering" hasil penelitiannya, bahkan bisa salah. Peneliti harus memahami tentang metodologi dan pengetahuan yang luas sehingga dapat melakukan analisis yang tajam dan mendalam. Keempat, adanya komitmen dan integritas keilmuan. Integrtitas berartri ia berusaha jujur, yang benar dikatakan benar, begitupula sebaliknya. Banyak kasus penelitian yang dilakukan hanya dengan responden dan data yang imajiner atau fiktif. Sebagai peneliti yang mempunyai integritas, maka keadaan ini jelas tidak mungkin untuk dilakukan. Kelima, kemampuan menulis proposal yang jelas dan meyakinkan. Keenam, mampu menulis laporan dengan jelas dan benar. Kuncinya adalah laporan disusun dengan baik, relevan dengan masalah yang diangkat dan proporsional.
Upaya pengembangan
Sebagai upaya pengembangan penelitian diperlukan beberapa program untuk mendongkrak penelitian dosen. Program tersebut, antara lain dengan pemberian insentif pada penelitian, reward untuk penelitian/skripsi terbaik, reward untuk artikel penelitian terbaik di jurnal kampus (dosen/mahasiswa) dan pelatihan peningkatan kompetensi dosen dalam penelitian.
Disamping itu untuk meningkatkan mutu penelitian, maka perlu adanya peningkatan relevansi topik penelitian dengan persoalan aktual yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Jadi penelitian yang dilakukan harus dapat ikut memberikan kontribusi dan menjadi problem solving terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat dengan menerapkan hasil penelitian.
Upaya lain adalah dengan mengikuti hibah penelitian yang didanai DIKTI. Salah satu hibah penelitian yang bisa diikuti oleh dosen STIE adalah Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP). Penelitian Dosen Pemula dimaksudkan sebagai kegiatan penelitian dalam rangka membina dan mengarahkan para peneliti pemula untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan penelitian di perguruan tinggi. Cakupan program ini adalah penelitian-penelitian yang dahulu diwadahi dalam Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita yang meliputi bidang kesehatan, hukum, sosial-humaniora, pertanian, MIPA, pendidikan, rekayasa, ekonomi, keolahragaan, agama, sastra-filsafatpsikologi, seni, dan budaya. Penelitian ini diperuntukkan bagi dosen pemula yang belum berjabatan Lektor Kepala dan belum bergelar doktor dari perguruan tinggi dengan status perguruan tinggi binaan. Jumlah dana yang dialokasikan untuk penelitian ini adalah Rp. 10.000.000 s.d Rp. 15.000.000,- untuk setiap judul penelitian dengan waktu penelitian satu tahun.Program penelitian ini dikelola oleh Kopertis melalui koordinasi dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) Ditjen Dikti. Setelah penelitian selesai, para peneliti diwajibkan untuk menyerahkan laporan hasil penelitian, luaran publikasi ilmiah, dan diharapkan dapat melanjutkan penelitiannya ke program penelitian lain yang lebih tinggi
Keterlibatan Dosen STIE Widya Gama Dalam Penelitian Dosen
Jumlah dosen STIE Widya Gama yang memperoleh hibah peneletian dosen pemula tahun 2014 sebanyak 7 dosen untuk 4 judul penelitian. Selain itu juga tercatat 2 dosen yang luaran hasil penelitiannya lolos dalam seleksi sebagai pemakalah dalam seminar nasional hasil penelitian dan 1 dosen dalam seminar internasional. Bahkan dipenghujung tahun mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang (Rakhmad Khariza) ikut berperan sebagai pemakalah dalam Seminar dan Ekspose Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan oleh Kopertis Wilayah VII, tercatat juga 2 nama dosen yang lolos sebagai pemakalah dalam Seminar ini.
Jika dibandingkan dengan jumlah seluruh dosen (40 dosen tetap dan tidak tetap) STIE Widya Gama Lumajang, keterlibatan dosen dalam kegiatan penelitian dosen masih sangat kecil. Namun hal ini merupakan signal yang bagus untuk terus dipacu dan dikembangkan, untuk menumbuhkan minat meneliti bagi dosen yang lain. Kemampuan dosen STIE Widya Gama menembus ajang seminar nasional dan internasional sangat pantas untuk mendapatkan reward selain perhitungan angka kredit dalam Laporan Kinerja Dosen.
Penutup
Pemberian reward dan penghargaan, merupakan salah satu usaha untuk merangsang dan memacu semangat dosen supaya mereka dapat menghasilkan karya-karya yang bermutu. Jadi ukuran keberhasilanya adalah menghasilkan karya yang bermutu. Sedangkan pemberian reward dimaksudkan agar mereka giat dan terpacu dalam melakukan penelitian.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar